Saturday, 1 June 2013

seminar idiot.


Gue, sebagai staff osis yang taat, terpaksa setuju buat ikut semacam seminar tentang cara menulis yang benar. Gue enggak ngerti apa yang salah sama tulisan gue sampe gue harus ikut seminar itu. Acara yang dilaksanakan tiga hari itu tentunya bakal bikin gue yang terbelakang dalam hal pelajaran  makin terbelakang.
Hari pertama seminar itu dimulai, diisi dengan materi
Manusia Punya Sejarah Karena Menulis.

Pembicara yang keliatannya udah separuh baya itu mulai berbicara didepan dengan hebohnya. terlihat dari sorot matanya kalau dia sangat excited dengan apa yang dia bicarakan. Sedangkan yang lain? Gue enggak tau apa yang dilakukan sama ‘yang lain’ kalo gue, gue Cuma nahan badan gue biar enggak koprol mendadak.
“yaak sekarang saya akan memberitau kalian 10 penulis yang menurut saya adalah penulis paling hebat sepanjang masa! Mau tau anak anaak?!” kata bapak itu sambil teriak di mic yang sudah tersedia.
Gue sebenernya mau jawab kalo gue mau tau. Tapi ternyata tuhan berkehendak lain. Speaker yang tepat disamping gue ternyata membuat telinga gue bekerja kurang maksimal dan menyebabkan penebalan pembuluh congek.
“yang pertama adalah mpu prapanca. Dia adalah yang mengarang kitab sutasoma, pada jaman itu sebenarnya banyak orang yang lebih pandai dari mpu prapanca. Tapi kenapa dia yang kita kenal? Karena dia lah satu satunya yang MENULIS!”
Sekali lagi, speaker masih ada disamping gue.
“tepuk tangan anak-anak!”
Kita semua tepuk tangan. Gue bingung, kira kira tepuk tangan ini buat mpu prapanca atau gimana?
Dia mulai bicara lagi menyebutkan penulis penulis prasejarah.
“jadi kesimpulannya anak anak, manusia ini punya sejarah karena menulis. Bayangkan! Jika tidak ada nenek moyang kita yang menulis, bagaimana kita tau mereka ada? Hanya akan ada gosip! Iya kan?”
Pikiran gue Cuma, move on pak. Move on. Bapak nggak boleh terjebak di masa lalu. Lupain mereka pak.. lupain.
“sekarang beralih ke H.C Andersen. Siapa yang tau siapa dia? yak! Dia adalah pendongeng anak anak”
Bapak niat tanya enggak sih?
“dia mendongengkan cerita-cerita yang dulunya sering diceritakan oleh ibunya. Dan dia tidak hanya mendongengkan, tetapi juga menulis cerita itu”
Wooow.
“jadi anak-anak bisa membuat cerpen dengan dongeng yang sering ibu atau ayah kalian ceritakan!”
Miris. Speaker masih disamping gue. Gue coba inget-inget apa yang dulu pernah ibu gue ceritain. Dan satu satunya yang gue inget adalah Kancil Nyolong Timun.
“ Jaman dulu, ada kancil yang nakal dan usil banget. Dia sering nyuri timunnya pak tani. Pak tani punya istri. Satu cukup. Pada suatu hari, pak tani lagi kesal karena timunnya sering hilang. Dia memasang jebakan di ladang timunnya. Pada suatu hari lagi, istri pak tani yang berbakti, mengantarkan makanan ke ladang untuk pak tani. Katika pak Tani membuka rantang makanan itu, terpampang nyatalah ikan asin yang digoreng, sambel terasi, nasi hangat, sayur asem. Sayur asemnya masih anget nduk, bayangkan! Sambelnya cetar membahana ! “ gue melongo.
alhasil gue dan adik gue yang tadinya udah ngantuk malah jadi ngeces masal.
Cukup sesi tentang penulis. Ada sesi yang sangat berkesan. Yaitu sesi tulis puisi. Dimana orang orang menuangkan ide ide cemerlangnya dalam 5 baris kalimat. Gue? Gue sama temen gue yang sama sama laknat, sebut saja cicin, enggak ngerti apapun.
“cin! Liat puisimu!”
“aku malu liss..” kata cicin melas.
Gue buru buru ngerebut kertasnya.

API
Puisi karya Chintya
Api..
Ditiup..
Syuu syuu syuu..
Matii.
Mati!

Oke. Gue laknat tapi gue enggak seidiot cicin. Gue mulai bangga dengan puisi gue.
daaan jeng jeng jeeng ini lah puisi gue ! J

Hijau
Puisi karya Alicia
Daun itu hijau..
Karena mengandung klorofil..
Apa itu klorofil?
Klorofil adalah zat hijau daun..

HIJAU!

No comments:

Post a Comment